Jumat, 01 November 2013

PERTANIAN TERPADU (MIXED FARMING)

Sebagai negara agraris, mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Ini didukung dengan kondisi tanah serta iklim yang berlaku di Indonesia. Di Saung Saresehan Patani yang berlokasi di desa Rukun Rahayu Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan masyarakatnya telah mengembangkan mixed farming atau model pertanian terpadu. Pertanian terpadu di desa ini dipelopori oleh salah satu pemuka masyarakat setempat bernama Bapak Yeyet Wiyatna. Keseharian Bapak Yeyet ini selain mengembangkan pertanian terpadu beliau juga seorang pegawai negara dan abdi masyarakat yang bertugas di kantor UPT DPPKAD Kecamatan Sungai Keruh.
Di kebun milik beliau, tanaman utamanya adalah kelapa sawit. Kebun sawit milik beliau tersebut belum menghasilkan produksi, karena itulah terpikir oleh beliau untuk menanam tanaman pertanian dikebun beliau tersebut dengan sistem tumpang sari. Tentu saja hasil pertanian dari kebun beliau nantinya akan di manfaatkan untuk keperluan sehari-sehari para karyawan dan tetangga-tetangga beliau.
  Sistem pertanian terpadu adalah satu sistem yang menggunakan ulang dan mendaur ulang menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra, menciptakan suatu ekosistem yang meniru cara alam bekerja. Satu praktek budidaya aneka tanaman/aneka kultur yang beragam dimana output dari salah satu budidaya menjadi input kultur lainnya sehingga meningkatkan kesuburan tanah dengan tindakan alami menyeimbangkan semua unsur hara organik yang pada akhirnya membuka jalan untuk pertanian organik ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pertanian pada hakekatnya merupakan pertanian yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya sehingga aliran nutrisi (unsur hara) dan energi terjadi secara seimbang. Keseimbangan inilah yang akan menghasilkan produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan efisien.
Produksi dalam pertanian terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi energi yang terdapat dalam pertanian sehingga dapat dipanen secara seimbang dan berkesinambungan. Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam suatu kawasan yang terdiri atas minimal produksi tanaman dan peternakan. Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak akan menjadi limbah karena pasti dimanfaatkan oleh komponen lainnya. Disamping itu akan terjadi peningkatan hasil produksi dan penekanan biaya produksi sehingga efektivitas dan efisiensi produksi akan tercapai.
Tanaman tumpang sari yang dikembangkan oleh Pak Yeyet dan kelompok tani binaannya dikebun sawit milik beliau antara lain :
1. Tanaman padi sawah tadah hujan
2. Tanaman buah-buahan seperti Durian, Mangga, Kelengkeng, Jambu Medan, Jeruk. Selain itu dikembangkan juga tanaman pisang seperti pisang lilin, pisang ambon, pisang gadis/putri, pisang kepok dan pisang nangka.
3. Ubi Kayu juga dikembangkan di kebun beliau. adapun jenis ubi kayu yang dikembangkan yaitu ubi kayu tahunan dan ubi kayu 3 bulanan.
4. Sayuran Kacang panjang, genjer dan Cabe rawit

Selain tanaman diatas, di pertanian terpadu milik beliau juga dikembangkan :

1.Peternakan Ikan. jenis-jenis ikan yang dikembangkan antara lain ikan nila, ikan patin, ikan lele dan ikan gurami.

2. Peternakan Ayam Kampung, Kambing dan Sapi



 

Dalam mengelola kebun milik beliau, Pak Yeyet dibantu oleh 8 orang pegawai yang tinggal dikebun milik beliau. Pegawai-pegawai beliau inilah yang mengurus perkebunan dan pertanian terpadu.

Di pagi hari, pegawai-pegawai Pak Yeyet bertugas menyadap karet di perkebunan karet beliau, kemudian setelah selesai dari menyadap karet kira-kira 1/2 hari mereka mulai mengurusi dan mengelolah pertanian terpadu sesuai dengan hobi dari para pegawai Pak Yeyet.

Berikut sekilas kegiatan petani penggarap yang merupakan karyawan Pak Yeyet tersebut :
1. Rianto, seorang petani yang berasal dari Bengkulu yang dulunya mantan TKW.
    Bertugas : Peternakan Ikan dan bertanam sayur mayur
2. Undang, berasal dari jawa 
    Bertugas : Memelihara Ikan serta sapi.
    untuk informasi sapi yang berjumlah 5 ekor (4 betina dan 1 jantan) telah memiliki 3 orang anak sapi  dimana pembagian  sapi tersebut 1 ekor anak sapi pertama untuk pegawai Undang dan 2 ekor menjadi milik Pak Yeyet. Hal ini dimaksudkan agar menjadi tabungan untuk pegawai Undang tersebut.
3. Mudin, berasal dari Lampung, mantan kernet bus.
    Bertugas Menanam Ubi dan ternak Kambing.
4. Supri, berasal dari belitang
    Bertugas menanam sayur mayur seperti kacang panjang, genjer dan 12 ekor kambing.

------------------------------------Sekian Terima Kasih------------------------------------------










Tidak ada komentar:

Posting Komentar